Rumah Honai
Mungkin, mungkin beberapa teman-teman yang sudah membaca beberapa postingan blog saya sudah ada yang tahu, kemana impian saya ingin berwisata. Bukan wisata sebenarnya, tapi benar-benar ingin mengunjungi dan merasakan sejenak seperti apa rasanya bersama mereka.
Dari SMA, dari saya mempelajari pelajaran antropologi, sosisologi dan sejarah lainnya. Saya ingin sekali ke sana, bertemu mereka, melihat dan merasakan, apakah benar kehidupan mereka yang saya baca itu, seperti itu? Seperti apa?
Seperti masyarakat yang ada di desa-desa di Lembah Baliem, Papua. Saya penasaran dengan rumah mereka yang unik yang bernama Honai, saya penasaran apa isi didalam rumah mereka. Saya penasaran bagaimana mereka hidup di alam yang indah itu tanpa perduli dengan kemajuan jaman, dengan teknologi yang setiap harinya berganti seri. (Sekarang sih sepertinya mereka sudah melek teknologi ya)
Rumah Honai
Foto from Indonesiantravel
Saya penasaran ingin melihat seperti apa cara mereka memasak di acara-acara tertentu yang dinamakan Bakar Batu, saya penasaran dengan pasir yang ada di atas bukit Desa Aikima, saya penasaran dengan Lembah Baliem dengan pemandangan alamnya yang indah, luas dan melegakan dada. Saya penasaran dengan tradisi tari perang antar suku yang mereka selenggarakan, yang kita kenal dengan Festival Lembah Baliem.
Bukit Pasir
Bakar Batu
Beberapa kali saya ikut lomba atau kuis yang hadiahnya wisata gratis menjelajahi bumi Papua, tapi sepertinya impian saya itu belum terwujud.. Terus kenapa saya nggak berangkat sendiri? kenapa harus mengharapkan yang gratisan? Hei…men..lo pikir ke Papua itu murah? hah? đŸ˜€
Iya, ke Papua itu ternyata mahal banget..tapi suatu saat saya pasti akan singgah di bumi Papua, sana. Insya Allah.
Papua
Sedikit cerita di tahun 2012 saya hampir bisa kesana, hampir. Saya ikut lomba DPD yang hadiahnya kita bebas memilih tujuan wisata, salah satunya Papua (Raja Ampat) tapi bukan Raja Ampat impian saya, saya ingin ke Papua, yaa terserah Papua bagian mana, saya ingin sekali ke sana. Saat dinyatakan saya lolos seleksi dan menjadi 20 besar finalis, harapan saya itu membumbung tinggi. Beberapa kali saya mengucapkan Alhamdulillah. Yes, selangkah lagi impian ini akan terwujud. Tapi, seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, menginjakkan kaki ke Papua ternyata belum rezeki saya.
Papua at TMII
Dan saya seneng, waktu rasa penasaran saya itu sedikit terbayarkan..dengan bisa melihat rumah Honai secara langsung walau hanya di TMII tahun 2011 silam, lalu tahun 2012 saya mendapatkan oleh-oleh langsung dari Festival Lembah Baliem dari ikut kuis di detik travel. ^^
Sumber Foto:
:Dok Pribadi
:dananwahyu.com
:wisata.kompasiana.com
:travel.detik.com
Margeraye's Blog 